29 Des 2015

Sisi Lain Dari Cinta

Sisi Lain Dari Cinta
Kali ini tulisan saya sedikit sok dewasa ya. Udah agak bosan sama yang galau-galuan ^.^
Semoga dapat menginspirasi :)

Bicara tetang cinta, apakah arti dari cinta menurut kalian ?
Ada beberapa orang yang mudah menjatuhkan hatinya pada seseorang . Mungkin mereka tak mengerti tentang apa itu mencintai yang sesunggunya. Mereka hanya membayangkan bagaimana bahagianya jika mereka bisa menghabiskan waktu dengan seseorang yang mereka ingini. Tertawa bersama, menghabiskan waktu hingga senja tiba. Tentang hangatnya peluk ketika berdua.
Beberapa orang berkata “ cinta itu sesungguhnya menguatkan hati, bukan melemahkan” jika memang itu yang dinamakan cinta, lalu bagaiana dengan air mata yang terjatuh dengan sia-sia? Perihal mereka yang merintih kesakitan karena harapanya dipatahkan , mereka yang hampir mati berdiri karena ditinggalkan. Bukankah semua itu juga karena cinta?
Begini, sesungguhnya saat seseorang memberanikan diri untuk mencintai diri lain, saat itu pula seharusnya ia juga siap terluka atas alasan yang sama, yaitu mencintai. Bersiap-siap jika seseorang yang ia ingini pada akhirnya tak termiliki ataupun memilih pergi . Disinilah kesalahan dari kebanyakan orang. Mereka hanya menyiapkan diri untuk jatuh cinta, tetapi tidak untuk kecewa. Hingga hati mereka tidak siap dan akhirnya terluka tiada terkira.
Di sisi lain ada pula seseoang yang tetap memilih sendiri, dengan sengaja tidak membuka pintu hati. Meski ada beberapa orang yang dengan sabar menanti. Jangan salahkan mereka, bukan berarti mereka takut untuk jatuh cinta. Hanya saja mereka belum siap untuk merasakan luka . jangan berkata mereka pengecut, mungkin saja ia dulu pernah diberikan kesakitan yang begitu dalam. Meski telah lama,  luka itu tetap tak sembuh benar.
Sekali lagi kuingatkan ketika engkau memilih untuk jatuh cinta. Jangan hanya sibuk mengejar bahagia, siapkan pula jika pada akhirnya kau harus terluka.

29 Desember 2015

Amelia P S

16 Des 2015

Ditahan,Tetapi Tidak Diinginkan


Ditahan,Tetapi Tidak Diinginkan

Sesuatu yang lebih menyakitkan dari sekedar kehilangan adalah saat kau dipertahankan, tetapi  sekedar dijadikan mainan, atau bahkan cadangan.
Untukmu seseorang yang sungguh hebat mempermainkan, seseorang yang membuatku merasa begitu istimewa,begitu di cinta, kemarin. Tetapi  hari ini kau membuatku serasa tak lagi diinginkan, seakaan akan aku sudah kau buang.  Tanpa penjelasan Kau sering hilang tanpa kabar, ku coba menghubungimu puluhan kali tapi tak ada jawaban , sesekali kau jawab, sekedar  untuk menenangkan. Saat aku berteriak-teriak dan menangis meminta kejelasan kau hanya membalasnya “sabar sayang”   lalu kembali diam,hilang . Sabar seperti apa lagi yang kau inginkan? Bagaimana aku bisa tenang, bila  sikapmu membuatku merasa ada seseorang yang lebih menyenangkan.
 Setiap kali aku merasa sangat kelelahan, dan memilih untuk segera mengakhiri segalanya,kau selalu bersikeras menahanku tetap tinggal. Kau katakan bahwa aku sangat kau butuhkan. Kau membuatku seakan benar-benar kau inginkan. Seakan kau tak sanggup jika harus ku tinggalkan. Kau menatapku begitu dalam,tatapan mata penuh keyakinan. Sampai-sampai aku mulai percaya bahwa kau telah kembali, kau telah menyesali, dan tak akan pernah pergi. Sayangnya, aku terlalu bodoh, atau mungkin kau yang terlalu pintar memainkan. Setelah aku berharap kembali. Kau ulang segala kesakitan. Kau perlakukan aku sama seperti dulu, kau banyak diam, pergi lalu hilang. Tuan! tolong beri tahu aku apa yang kau inginkan,beritahu aku permainan macam apa  yang sedang kau mainkan.
Jika memang aku sudah tak lagi kau inginkan, dan kau telah bosan. Tolong lepaskan! Bukankah itu yang sepertinya kau inginkan? Kenapa, apa kamu takut menyakitiku? asal kau tahu menjadi seseorang yang dimiliki namun tak sepenunya diinginkan adalah hal yang lebih menyakitkan, atau mungkin kau tak berani melepaskan karena kau takut jika orang  yang kau anggap lebih baik itu pada akhirnya tak berhasil kau dapatkan. Setidaknya jika orang itu tidak benar-benar datang masih ada aku yang kau jadikan penenang juga pelampiasan. Lalu bagaimana jika orang itu menerimamu? Kau akan pergi tanpa kejelasan, meninggalkan aku setelah kesakitan yang dalam, aku hanya seperti sampah yang dengan mudahnya kau buang. Sepeti itukah permainanmu tuan ?.
Tolong sedikit saja kau pikirkan bagaimana perasaanku ,perasaan seorang yang dijadikan cadagan oleh kekasihnya sendiri. Sebagai seseorang yang dimiliki tetapi sesungguhnya ia sendiri tak memiliki. Bayangkan jika apa yang sudah kau korbankan hanya dibalas dengan kesakitan.
Inikah caramu mebunuhku,sayang?

12 Desember 2015
Amelia P S