Bahwa Perasaan Tak
Bisa Dipaksakan
Saat itu aku terlihat sebagai seseorang yang
tak pernah mencintaimu. Saat kau berteriak-teriak meminta sebuah penjelasan ,aku
hannya diam. Tidak berusaha menggenggam tanganmu ataupun mengejarmu. Tak
sedikitpun aku menahanmu tuk tetap tinggal. Aku pun tak tahu apa yang sedang ku
lakukan. Bagaimana mungkin aku bisa tetap diam, sedangkan kekasihku berteriak-teriak
dan menangis karena kesalahanku. Lalu ku biarkan kau pergi begitu saja. Ada
rasa lega saat kau akhiri hubungan kita, namun aku juga merasakan sakit yang
entah apa penyebabnya.
Untuk mu, kali ini adalah waktunya kau tahu
kejelasan, atas apa saja yang selama ini aku rahasiakan, sebelumnya kumohon
siapkan hatimu. Aku tak menahanmu pergi, bukan berarti aku ingin sengaja
menyakiti. Mungkin kau pernah mendengar sebuah ungkapan “ Perasaan memang tak
bisa dipaksakan”, ya itulah yang ingin ku sampaikan kali ini. Jangan
beranggapan aku tak sedikitpun memiliki rasa padamu, hanya saja rasa itu bukan
yang ku sebut cinta. Maaf, maafkan lelakimu ini. Semuanya benar, semua yang kau
tuduhkan memang benar, aku mencintai seseorang, namun bukan kamu. Sekali lagi
maafkan aku, maaf sayang.
Aku
sudah berusaha menumbuhkan rasa cinta dengan kebersamaan kita, Kau memebrikan segala yang terbaik yang kau bisa,dan
ku coba membalas segalannya. Ku biarkan kau memelukku sesukamu, ku berikan
semua waktuku padamu, ku beri kau tatap indah bola mataku. Tapi tidak perihal
hati. Sampai kapanpun kau tak akan memilikiku seutuhnya, karena rasaku masih
utuh untuk dia. Maaf, kau hanya kujadikan penghilang resahku, seseorang yang
menghangatkan saat orang yang ku cintai mengabaikan. Aku bersamamu hanya untuk
memudahkan ku melupakanya. aku memang lelaki licik, licik sekali.
Jika kau heran atas perilakuku yang
tiba-tiba dingin, ini hanya perihal menjaga perasaan. Baik perasaanmu juga
perasaanku. Aku hanya ingin kau terbiasa dengan tidak adanya aku, aku ingin
perasaanmu sedikit demi sedikit berkurang kepadaku, aku ingin membantumu
membenciku. Agar saat kau tahu semuanya rasanya tak terlalu menyakitkan. Aku
pun lelah jika harus paura-pura mencintai, meski aku tahu pura-pura dicintai
adalah hal yang ratusan kali lipat lebih menyakitkan. Aku mengerti semuanya. Karena
itu, aku tak ingin kau merasakanya terlalu lama.
Jangan salahkan siapapun, terutma dirimu
yang percaya padaku. Ini salahku, murni salahku. Aku memang yang membuatmu nyaman
dengan peluk-peluku, membuatmu terus ingin tinggal dengan rayuanku. Tak
seharusnya ku lakukan semua itu. Rasa itu sebenarnya memang ada, namun tak bisa
sebesar perasaanku kepada orang sebelum kamu, setiap aku menjumpainya,
perasaanku membuncah, rinduku memuncak sayang. Semakin keras aku berusaha
melupakanya, semakin lekat bayangnya dalam ingatan. Maaf, jika pengakuan ini
begitu menyakitkan. Kau pun juga perlu tau, semakin lama kisah kita, semakin
dalam kau terluka. Setelah kau tahu pengakuan ini, aku yakin kau begitu
membenciku. Bunuh aku jika itu bisa menebus segalanya, buang aku jauh-jauh dari
ingatanmu. Tapi sekali lagi ku tegaskan , bahwa perasaan tak bisa dipaksakan,
sayang!
26
September 2015
Amelia P S