28 Sep 2015

Bahwa Perasaan Tak Bisa Dipaksakan


Bahwa Perasaan Tak Bisa Dipaksakan

Saat itu aku terlihat sebagai seseorang yang tak pernah mencintaimu. Saat kau berteriak-teriak meminta sebuah penjelasan ,aku hannya diam. Tidak berusaha menggenggam tanganmu ataupun mengejarmu. Tak sedikitpun aku menahanmu tuk tetap tinggal. Aku pun tak tahu apa yang sedang ku lakukan. Bagaimana mungkin aku bisa tetap diam, sedangkan kekasihku berteriak-teriak dan menangis karena kesalahanku. Lalu ku biarkan kau pergi begitu saja. Ada rasa lega saat kau akhiri hubungan kita, namun aku juga merasakan sakit yang entah apa penyebabnya.

Untuk mu, kali ini adalah waktunya kau tahu kejelasan, atas apa saja yang selama ini aku rahasiakan, sebelumnya kumohon siapkan hatimu. Aku tak menahanmu pergi, bukan berarti aku ingin sengaja menyakiti. Mungkin kau pernah mendengar sebuah ungkapan “ Perasaan memang tak bisa dipaksakan”, ya itulah yang ingin ku sampaikan kali ini. Jangan beranggapan aku tak sedikitpun memiliki rasa padamu, hanya saja rasa itu bukan yang ku sebut cinta. Maaf, maafkan lelakimu ini. Semuanya benar, semua yang kau tuduhkan memang benar, aku mencintai seseorang, namun bukan kamu. Sekali lagi maafkan aku, maaf sayang.
           
Aku sudah berusaha menumbuhkan rasa cinta dengan kebersamaan kita, Kau  memebrikan segala yang terbaik yang kau bisa,dan ku coba membalas segalannya. Ku biarkan kau memelukku sesukamu, ku berikan semua waktuku padamu, ku beri kau tatap indah bola mataku. Tapi tidak perihal hati. Sampai kapanpun kau tak akan memilikiku seutuhnya, karena rasaku masih utuh untuk dia. Maaf, kau hanya kujadikan penghilang resahku, seseorang yang menghangatkan saat orang yang ku cintai mengabaikan. Aku bersamamu hanya untuk memudahkan ku melupakanya. aku memang lelaki licik, licik sekali.

Jika kau heran atas perilakuku yang tiba-tiba dingin, ini hanya perihal menjaga perasaan. Baik perasaanmu juga perasaanku. Aku hanya ingin kau terbiasa dengan tidak adanya aku, aku ingin perasaanmu sedikit demi sedikit berkurang kepadaku, aku ingin membantumu membenciku. Agar saat kau tahu semuanya rasanya tak terlalu menyakitkan. Aku pun lelah jika harus paura-pura mencintai, meski aku tahu pura-pura dicintai adalah hal yang ratusan kali lipat lebih menyakitkan. Aku mengerti semuanya. Karena itu, aku tak ingin kau merasakanya terlalu lama.

Jangan salahkan siapapun, terutma dirimu yang percaya padaku. Ini salahku, murni salahku. Aku memang yang membuatmu nyaman dengan peluk-peluku, membuatmu terus ingin tinggal dengan rayuanku. Tak seharusnya ku lakukan semua itu. Rasa itu sebenarnya memang ada, namun tak bisa sebesar perasaanku kepada orang sebelum kamu, setiap aku menjumpainya, perasaanku membuncah, rinduku memuncak sayang. Semakin keras aku berusaha melupakanya, semakin lekat bayangnya dalam ingatan. Maaf, jika pengakuan ini begitu menyakitkan. Kau pun juga perlu tau, semakin lama kisah kita, semakin dalam kau terluka. Setelah kau tahu pengakuan ini, aku yakin kau begitu membenciku. Bunuh aku jika itu bisa menebus segalanya, buang aku jauh-jauh dari ingatanmu. Tapi sekali lagi ku tegaskan , bahwa perasaan tak bisa dipaksakan, sayang!

26 September 2015
Amelia P S


25 Sep 2015

Kau Hanya Miliki Peluknya, Bukan Hatinya

Kau Hanya Miliki Peluknya, Bukan Hatinya

Apa yang lebih menyakitkan dari mencintai namun tidak bisa memiliki?
            Saat kita memiliki, namun nyatanya tak pernah dicintai. Aku berani bertaruh, itu adalah hal yang lebih menyakitkan. Kau bisa memeluknya, merengkuh tubuhnya sesukamu, memiliki raganya. Tapi hatinya? Hatinya tetap bukan untukmu.
Kau tak pernah sadar, sudah lama ia tak lagi ingin tinggal. Ia hanya sedang menyiapkan luka di dalam rayuan, ia sedang mencari kesempatan yang tepat, agar kau tak sakit terlalu dalam.
Perlahan semua mulai berubah, mesranya mulai pudar. Ia memperlakukanmu sesuka hatinya, karea ia tahu, kau tak akan meninggalkanya. Kau pun masih juga tidak menyadari, kau masih saja memperlakukanya seperti biasa,kau turuti pintanya untuk mempercayai bahwa ia tak akan pernah menyakiti. Kamu menganggap cinta harus sepenuh hati dan percaya tanpa sedikitpun ragu.
Ketahuilah,semua hanya perkara waktu, akan tiba saat ia lelah berpura-pura dan menutupi bahwa ada orang lain yang ia ingini. Saat kau begitu dalam merindukanya. Tetapi dia sibuk menahan rindu yang terlalu bergejolak,rindu yang bukan untukmu.
Dan kini kau masih tak percaya, kau masih saja berpikir, bagaimana mungkin sesuatu yang begitu baik, menyimpan rahasia yang begitu menyakitkan?. Nyatanya kau bukan yang ia inginkan, kau haya dijadikan persinggahah, agar ia tak kesepian, atau bisa jadi ia bertahan hanya karea kasian. Bukalah matamu, dia tidak pernah berjuang, sebesar pengorbananmu kepadanya. Kau tak harusnya merasakan sengsara. Jika memang waktunya tiba kau mengetahui segalanya, menangislah sebisamu menangis, berteriaklah semaumu, karena aku tahu,itu adalah hal yang begitu menyakitkan. Aku hanya mengingatkan, jangan terlalu lama tenggelam. Karena ada hidup yang perlu dilanjutkan

September 24, 2015

Amelia P. S.