Sesungguhnya Masihlah Kamu
Pada
masa yang seperti ini, nyatanya aku masih sering berandai andai. Seandainya
engkau masih bersamaku, seandainya saja yang duduk disampingku itu adalah kamu,
andaikan jemari yang ku genggam itu adalah jemarimu, andaikan saja alasan
dibalik senyumku itu masih kamu. Seglanya masih perihal kamu pada masa dulu. Sejujurnya
memang sudah ada orang baru, tetapi nyatanya segala yang kujalani tak bisa
seistimewa saat bersamamu,seseorng yang penah kuperjuangkan , namun pada
akhirnya aku harus kehilangan.
Aku
tidak bermaksut menyalahkanmu, ataupun menyimpan dendam padamu. Aku hanya menyumpahi diriku sendiri yang nyatanya tak dapat melupakanmu sepenuhnya.
Tak bisa untuk tidak menyukai senyum manismu. Aku masih saja tidak bisa
berbicara kepadamu seperti aku sedang berbicara kepada orang lain. Tak bisa
jika harus menatapmu seperti aku menatap mata orang lain. Aku masih saja tak berani menatap matamu
terlalu lama. Karena pada mata itulah aku pernah dijatuhkan sejatuh-jatuhnya,
pada matamu lah aku pernah bertahan dan juga berjuang mati-matian.
Setiap
kali aku harus berbicara denganmu, aku lebih sering memalingkan wajah ,
mempersingkat waktu agar aku tidak kelelahan menahan degup jantungku,
karna saat itu pula aku harus bersusah
payah meyakinkan hatiku bahwa seharusnya aku tak lagi mencintaimu. Aku sudah
berusaha berhenti, teteapi apa-apa saja yang dulu sempat kita jalani bersama
hingga kini pun tak bisa ku hilangkan dengan sepenuhnya, setiap kali perasaan
ini tumbuh, sudah berusaha kuinjak-injak, sudah ku pangkas,sudah berusaha ku
tebas, tapi malangnya, perasaan yang berusaha ku matikan malah tumbuh subur
dari sebelumnya.
Padamu,
dengarkan aku!
Bagaimanapun
aku mengelak, seperti apapun aku menyembunyikan.sesungguhnya
masilah engkau yang aku harapkan.
AmeliaPS