17 Jan 2017

Mengapa kau buat aku jatuh hati?




Terkadang seseorang hanya berusaha demi sesuatu yang ia inginkan, dan setelah hal tersebut telah tergenggam, penasarannya akan hilang. Tak lagi diperdulikan,bahkan dibuang.

Begitu pula perkara hati, Seseorang yang pada awalnya begitu menginginkan, saat rasa penasarannya telah hilang mungkin  saja ia akan berhenti berjuang . Saat  ia berhasil membuatmu jatuh cinta,  ia lupakan segalanya. Ia memperlakukanmu sesuka hatinya, karena ia merasa engkau begitu mencintainya,ia yakin tidak mungkin engkau bisa pergi begitu saja. Ia tak sadar jika hati yang begitu teguhpun pada akhirnya dapat runtuh, ia lupa  jika hati yang kini ia mainkan adalah hati yang dulu teramat ia dambakan.

Atau mungkin saja engkau yang masih tak sadar, engkau tetap memperlakukannya seperti biasa. Sedang yang tak pernah engkau tahu sesungguhnya ia telah bosan, ia menyelipkan luka-luka pada setiap pelukan. Ia sedang menunggu saat yang tepat agar engkau tak terlalu kesakitan, jika suatu saat nanti ia memilih meninggalkan. Dan engkau masih percaya pada seseorang yang ia sendiripun sudah tak yakin jika perasannya masilah untukmu. Seseorang yang berusaha keras membuat mu jatuh hati, lantas saat ia berhasil,ia tak lagi ingin peduli. Bukankah dulu ia yang membuatmu jatuh hati? Bukankah dulu ia yang bersedia menanti?  Tetapi  sayang, akhirnya dia juga yang lebih dulu pergi.


Begini,  jika segalanya sudah tiba pada masa seperti ini, mungkin saja perasaan itu tak lagi utuh padamu, engkau tak seberharga dulu, dan engkau masih berusaha bertahan, tetap tak bisa percaya bagaiamana hal sebaik itu ternyata bisa memberi luka yang tiada terkira.  Jangan hakimi dirimu sendiri  yang memberi perasaan kepadanya, bukankah dulu segala itu juga demia dia. Engkau sudah berusaha menjaga hatinya agar tidak terluka.  Jangan terlalu keras memperjuangkan perasaan itu, jangan pula terlalu sering memupuk rindu, bukankah ia tak lagi ingin peduli dengan perasaanmu? 

23 Agu 2016

Segala Luka Akan Sembuh

Segala Luka Akan Sembuh

Hidup seorang manusia di dunia ini pasti silih beganti . Tidak selalu perihal suka cita ataupun bahagia, terkadang kita juga merasakan hal yang kerap kita sebut luka.  Luka yang datang tampa pernah kita kira, tiba-tiba hadir lalu membunuhmu begitu saja. Seperti saat sesuatu yang teramat engkau inginkan ternyata gagal mejadi takdirmu, atau mungkin saja saat hatimu dipatahkan oleh seorang yang tak pernah kau sangka akan melukainya. Itu adalah fase wajar yang dilalui hati manusia. Sedalam apapun luka itu, seperih apapun rasanya ingat kata-kataku ini  ”Segala luka pasti akan sembuh.”

Terimalah luka-luka itu. Yang harus engkau lakukan setelah terluka hanyalah menerima segalanya, segala sakit segala kecemasan, segala amarah, segala kenangan di hari lalu , terima hal-hal yang teramat menyakitkan itu, peluk mereka erat-erat. Jangan pernah engkau menyesalinya jangan pernah membencinya, karena semakin engkau tidak terima semakin engkau melawan, luka-luka itu akan semakin lama bersarang di otakmu, sama saja engkau memperpanjang rasa perih yang terpendam di hatimu. Aku sendiripun paham jika menerima sebuah hal yang begitu sakit di hati bukanlah hal yang mudah,bahkan mungkin sangat sulit, tetepi ingat satu hal bahwa Yang Maha Esa  tidak pernah tidur diatas sana, serahkan segala kepadanya. siapa yang menanam pasti ia pula yang menorehnya suatu saat nanti. Entah kapan, tetapi pasti.

Setiap kali patah hati kau selalu berkata “ Ini begitu sakit.” kau berkata seperti itu karena lukamu masih baru, masih terasa sangat perih. Ingatlah lagi pernyataanku,bahwa segala sakit akan ada penyembunya. Setelah penerimaan atas luka itu, engkau hanya perlu menyerahkanya pada waktu, mana mungkin luka-luka itu akan hilang dengan sekejap. Segala yang ada di dunia ini perlu waktu. Begitupun menyembuhkan luka. Semakin dalam luka yang kau dapat semakin lama pula engkau harus bersabar agar luka-luka itu sembuh. Tak bisa hari ini kau patah hati lalu esok hari engkau ingin segalanya baik-baik saja, itu tidak akan mungkin.

Sudahlah, tak ada yang perlu di sesali . Mungkin  saja semesta ingin mengajarimu sesuatu hal dengan jalan melukai hatimu, karena hanya dengan cara itulah pada akhirnya engkau akan memahami tentang hal-hal tersebut. Luka itu adalah pendewasaan hidup. Karena patah hati pula kau akan tahu bagaimana proses menyembuhkanya, tidak hanya itu, engkau pun akan belajar agar tak jatuh kembali karena alasan yang sama. Pahamilah, pada setiap peristiwa Tuhan pasti menitipkan sesuatu di dalamnya.

Amelia P. S.

6 Jun 2016

Tinggalah Janji

Riani dan Wibi dulunya adalah sepasang kekasih. Setahun terakhir mereka benar-benar tak pernah berkomunikasi sama sekali. lebih tepatnya Riani lah yang begitu menghindari Wibi.  Tanpa sengaja hari ini mereka berjumpa pada salah satu acara yang diadakan oleh sahabat Riani. singkat cerita setelah acara tersebut Wibi menawarkan diri untuk mengantar Riani pulang, saat itu Riani ragu untuk menerimanaya, namun ia berpikir mungkin sekarang sudah saatnya menjalin persahabatan kembali dengan Wibi. Disepanjang perjalanan,tak banyak pembicaraan yang tejadi antara mereka berdua, hanya sekedar menanyakan kabar satu sama lain. Saat melintasi taman kota, tiba-tiba saja wibi mengentikan laju mobilnya.

"Mengapa berhenti? aku ingin segera pulang.” tanya Riani heran

"Aku ingin berbicara sebentar,mari kita turun!" ajak Wibi

"Aku ingin kita berbicara disini saja." jawab Riani.

"Baikalah. Rin,mengapa saat itu kau tiba-tiba menghilang?" ucap Wibi, tatapanya kosong memandang ke kaca depan.

"Saat itu aku benar-benar kembali untuk memperbaiki segalanya." lanjutnya

Kekhawatiran Riani terjadi. Wibi mengungkit perihal masa lalu mereka. Seharusnya Riani tak pulang bersama Wibi. Riani mengira segalanya sudah benar-benar usai, tetapi ia salah, nyatanya Wibi belum mengusaikan segala yang ia kira telah usai.

" Tidak, semuanya baik-baik saja." jawab Riani. Ia memaksakan senyum termanisnya

"Mengapa kau tak pernah memberiku kesempatan untuk memperbaiki segalanya? kau selalu hilang tanpa penjelasan." kali ini suara Wibi seperti seseorang yang sedang menahan amarah.

“Bagaimana mungkin engkau memintaku kembali, memintaku percaya kepadamu lagi, setelah segala janji yang ku jaga kau ingkari. kau memintaku menghidupkan segala sesuatu yang dulu telah kau bunuh. Kau pernah ku beri kesempatan menyembuhkan lukaku, tetapi nyatanya kau menambah memar saja.  Setiap kali aku menjelaskan bahawa aku tak ingin kita lagi,kau tak pernah bisa terima, kau selalu membentaku,berkata kasar padaku, kau selalu memaksakan kehendakmu, tanpa mengingat bahwa luka yang kau torehkan begitulah dalam”  batin Riani. Riani memandang jauh kedepan. kini matanya mulai berkaca-kaca.

"Riani." Suara Wibi memecah lamunan Riani
"jangan pergi lagi, berjanjilah!" wibi mengarahkan kelingkingnya dihadapan riani, matanya begitu tajam menatap wanita itu.

Saat itu juga Riani menatap mata Wibi. Jantung Riani berdegup kencang, akhirnya ia kembali menatap mata yang begiu ia suka, tatap yang teramat ia rindu. Mata itu, mata yang berusaha ia benci,tetapi selalu gagal. Mata yang dulu membuat riani terjatuh begitu dalam pada Wibi,tak hanya dulu,tetapi hingga sekarang. Karena mata itu pula Riani tak sanggup untuk menolak permintaan Wibi. Tiba-tiba Riani menyambut kelingking itu, Melingkarkan kelingkingnya pada kelingking Wibi, tanpa berucap apapun ia hanya tersenyum.

Yang Riani lakukan tersebut bukan berarti ia ingin kembali bersama Wibi. di benaknya hanya terpikir bagaimana cara agar ia tak terlalu lama bersama dengan pria ini. Semakin lama ia bersama Wibi itu sama saja ia harus meyakinkan diri berkali-kali untuk tidak jatuh cinta lagi , tak hanya itu, semakin lama ia mematap mata pria ini sama saja ia mengingat luka luka yang pernah terasa.

            Sesampainya di depan kost Riani, “ Pulanglah! sebentar lagi hujan.” Ucap Riani
Wibi tersenyum dengan sangat manis memandang Riani yang berada di luar pintu mobilnya, Wibi tak pernah tahu jika ini adalah saat terakhir ia bertemu Riani, karena setelan ini Riani bertekat untuk benar-benar menghilang dari kehidupan Wibi.

“Maaf, bairkan janji, tinggalah janji” ucap riani,ia tersenyum semabari memandang mobil Wibi yang semakin menjauhi tubunya.






16 Mar 2016

Berujung Kehilangan

Berujung Kehilangan
Bagaimana aku tak sedih? Jika seseorang yang dengan sangat kuperjuangkan, pada akhirnya meninggalkan. Dengan teganya mematahkan sebuah pengharapan.
Setelah sekian lama berjuang, akupun juga perlu jawaban, perlu kepastian perihal segala sesuatu yang selama ini engkau gantungkan. Bukan berarti aku tak lagi mau berjuang, hanya saja, segalanya sudah teramat menyesakan. Mau tidak mau, siap tidak siap , kini ketakutan terbesarku harus terjadi, saat diamana engkau harus memilih anatar aku ataukah dirinya. Sejujurnya aku sendiripun masih belum siap, jika harus mendengar sebuah penolakan, lalu kehilangan, tapi mau bagaimana lagi, aku sudah terlalu lelah terombang ambingkan.
Seperti yang kuduga. Seharusnya saat itu aku sadar, tak perlu lagi aku berharap maupun berangan, karena nyatanya engkau lebih memilih dia. Seseorang yang memang dari dulu engkau impikan,yang sedari dulu engkau agung-agungkan. Jika memang pada akhirnya seperti ini, mengapa dulu kau memintaku terus bertahan?, terus memintaku untuk berjuang, dan mengapa pula kau seakan membalas dengan sebah harapan? kau berucap tak ingin ku tinggalkan. Kumohon beri aku penjelasan! Perasaanku ini bukanlah mainan.
 Jika ditanya terima atau tidak , mana ada orang yang terima jika perjuanganya ternyata sia-si.. Bagaimana bisa engkau memilih dia dibandingkan aku, seseorang yang memperjuangkanmu mati-matian meski terkadang engkau sia-siakan, seseorang yang berusaha selalu ada saat orang yang menjadi alasanmu meninggalkanku kini membuatmu menangis dulu. Bagaimana bisa kau melarikan air matamu padaku, namun pada akhirnya berbahagia denganya? Jka memamg kau bisa, Tolong, ajarkan aku cara menerimanya !
Maaf,bukan maksutku membuatmu merasa bersalah, tapi sayang, ini sungguhlah  menyakitkan.


AmeliaPS