Terkadang
seseorang hanya berusaha demi sesuatu yang ia inginkan, dan setelah hal
tersebut telah tergenggam, penasarannya akan hilang. Tak lagi
diperdulikan,bahkan dibuang.
Begitu
pula perkara hati, Seseorang yang pada awalnya begitu menginginkan, saat rasa
penasarannya telah hilang mungkin saja
ia akan berhenti berjuang . Saat ia
berhasil membuatmu jatuh cinta, ia lupakan
segalanya. Ia memperlakukanmu sesuka hatinya, karena ia merasa engkau begitu
mencintainya,ia yakin tidak mungkin engkau bisa pergi begitu saja. Ia tak sadar
jika hati yang begitu teguhpun pada akhirnya dapat runtuh, ia lupa jika hati yang kini ia mainkan adalah hati
yang dulu teramat ia dambakan.
Atau mungkin
saja engkau yang masih tak sadar, engkau tetap memperlakukannya seperti biasa. Sedang
yang tak pernah engkau tahu sesungguhnya ia telah bosan, ia menyelipkan
luka-luka pada setiap pelukan. Ia sedang menunggu saat yang tepat agar engkau
tak terlalu kesakitan, jika suatu saat nanti ia memilih meninggalkan. Dan
engkau masih percaya pada seseorang yang ia sendiripun sudah tak yakin jika
perasannya masilah untukmu. Seseorang yang berusaha keras membuat mu jatuh
hati, lantas saat ia berhasil,ia tak lagi ingin peduli. Bukankah dulu ia yang
membuatmu jatuh hati? Bukankah dulu ia yang bersedia menanti? Tetapi sayang, akhirnya dia juga yang lebih dulu
pergi.
Begini,
jika segalanya sudah tiba pada masa
seperti ini, mungkin saja perasaan itu tak lagi utuh padamu, engkau tak
seberharga dulu, dan engkau masih berusaha bertahan, tetap tak bisa percaya bagaiamana
hal sebaik itu ternyata bisa memberi luka yang tiada terkira. Jangan hakimi dirimu sendiri yang memberi perasaan kepadanya, bukankah dulu
segala itu juga demia dia. Engkau sudah berusaha menjaga hatinya agar tidak
terluka. Jangan terlalu keras
memperjuangkan perasaan itu, jangan pula terlalu sering memupuk rindu, bukankah
ia tak lagi ingin peduli dengan perasaanmu?