Cinta Datang, Tanpa Ku Undang
Pada
rasa yang ku anggap tak adil,aku menaruh bimbang.Saat ini, pada masa yang telah
berbeda. Aku mengaku. Aku takut menatap matamu, tatap mata yang dalam yang
terkadang membawa hatiku masuk juga terlalu dalam. Aku takut melihat tertawamu,
aku takut duduk lagi di pojokan untuk memandangimu dari belakang. Apa-apa saja
yang dulu kusuka darimu kini menjadi ketakutan terbesarku. Takut jika kuteruskan
perasaan ini bertambah subur dan pada akhirnya menghadiahkan luka yang semakin
dalam. Aku tidak menyesali perihal perasaan, tapi bukankah sebuah rasa juga
menginginkan sebuah balasan. Begitupula aku.
Maafkan aku jika rasa itu datang di saat yang
tak tepat, maafkan aku jika sempat membuatmu bimbang. Maaf jika aku mencintaimu.
Dengarkan,aku tidak pernah bermksud menyukai tatapanmu, aku tak pernah
bermaksud menjadi penikmat senyum manismu, pada dasarnya aku tidak pernah
dengan sengaja menjatuhkan hati padamu. Aku
mohon jangan salahkan aku, rasa itu bahkan datang tanpa kuduga .Akupun tak
pernah memohon ataupun berharap untuk jatuh cinta padamu. Terlebih Pada seseorang
yang ternyata hanya bisa kucintai tanpa boleh
kumiliki.
Mengapa aku tidak berjuang? Bagaimana aku bisa
berjuang, jika keadaan membungkamku tuk tetap diam. Untuk meneruskan pun
rasanya percuma,karena hatimu akan segera termiliki. Anganku pun harus terhenti
agar tak ada yag tersakiti. Belum sempat memiliki , tapi harus berfhenti
mencintai. Malangnyanya, aku harus mengakhiri sesuatu yang sebenarnya belum ku
mulai.
Mau tak mau, aku berenti. Cukup
disini!
26 November 2015
Amelia
P S